Cari Blog Ini

Sabtu, 26 Agustus 2017

ETIKA DAN TUJUAN KOPERASI SEKOLAH

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI


Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.


Koperasi didirikan berdasarkan surat keputusan bersama antara Departemen transmigrasi dan koperasi dengan Departemen pendidikan dan kebudayaan tanggal 16 Juli 1972 Nomor 275/SKPTS/Mentranskop dan Nomor 0102/U/1983. Kemudian diterangkan lebih lanjut dalam surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, pendidikan , kebudayaan , dan koperasi Nomor 633/SKPTS/Men/1974. Menurut surat keputusan tersebut, yang dimaksud dengan koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah-sekolah SD, SMP, SMA,MADRASRAH dan Pesantren . 


 Hasil gambar untuk koperasi sekolah kartun



 
 

Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan. 

Banyak sekolah bahkan hampir semua sekolah memiliki koperasi yang bertujuan untuk
menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini.


Pada umumnya koperasi sekolah dibuat agar siswa/siswi bisa lebih mudah membeli kebutuhan sekolah mereka, namun pihak sekolah harus tahu bahwa koperasi sekolah pun memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:
  1. Bentuknya Badan Usaha yang tidak berbadan Hukum.
  2. Anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut.
  3. Keanggotannya selama kita masih menjadi siswa.
  4. Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat.
  5. Sebagai latihan dan praktik berkoperasi.
  6. Melatih disiplin dan kerja.
  7. Menyediakan perlengkapan pelajar.
  8. Mendidik siswa hemat menabung.
Jika pihak sekolah sudah memenhi ciri-ciri tersebut , maka bisa di katakan bahwa koperasi tersebut adalah koperasi idaman, karena dalam ciri-ciri tersebut terdapat beberapa etika koperasi yaitu seperti membuka koperasi pada waktu istirahat, sehinga siswa tidak seenaknya keluar kelas dalam waktu pelajaran dengan beralasan ingin membeli perlengkapan sekolah mereka di koperasi.

Selain memiliki ciri-ciri koperasi juga memiliki tujuan dan manfaat , yaitu sebagai berikut :

Tujuan Kopersi Sekolaha
  1. Mendidik dan menanamkan kesadaran hidup bergotong royong sertamemupuk rasa setia kawan di kalangan siswa 
  2. Memupuk rasa cinta kepada sekolah dan menanam sifat disiplindikalangan siswa.
  3. Menanamkan rasa tanggung jawab dikalangan siswa dan membiaakanhidup bergotong royong di masyarakat.
  4. Mengembangkan dan mempertinggi pengetahuan dan ketrampilan parasiswa dalam berkoperasi. 
  5. Memelihara hubungan baik dan kekeluargaan dilingkungan siswa.
  6. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi para siswa
Manfaat Koperasi sekolah :


  1. Manfaat KoperasiBila mendapatkan barang yang kita perlukan untuk keperluan sekolah denganadanya koperasi sekolah, kita bisa menjaga hubungan kebersamaan dan kekurangan.
Demikianlah artikel ini saya buat, kiranya dapat  menjadi informasi  yang bermanfaat bagi para pembaca. Sekian dan Terimakasih.  


Artikel by : Victoria A. T


Hasil gambar untuk god bles you


Jumat, 25 Agustus 2017

PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Selamat Datang di blog kami

 

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, serta dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya. Selain itu, perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut ataupun tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
Dan inilah tujuan dari perpustakaan, antara lain :

  • Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
  • Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial dan politik
  • Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
  • Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia
  • Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya
  • Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa 
Demikianlah artikel ini, semoga bermanfaat. Sekian dan terimakasih .

Artikel by : Maria Claret

MASIH BANYAK WC SEKOLAH YANG TIDAK LAYAK !

Selamat datang di blog kami.

Hari ini saya sebagai admin ke 4 akan membahas "MASIH BANYAK WC SEKOLAH YANG TIDAK LAYAK !"

KUY BACA !

WC adalah salah satu fasilitas yang sering di gunakan di sebuah sekolah, kita sering menjumpai WC " yang tidak layak di sebuah sekolah . 

Ciri-Ciri WC yang tidak layak adalah :

  • Memiliki aroma yang tidak sedap
  • Closet yang kotor
  • Dinding nya memiliki coretan yang banyak
  • Closet yang tidak lancar pembuangan airnya
"90 persen sekolah tidak mempunyai toilet yang layak," ucap Ketua Umum Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso, dalam konferensi pers Gerakan Toilet Higienis 2014 yang digelar Domestos pada akhir November (18/11) lalu di Jakarta.

Toilet sekolah  jumlahnya masih belum sebanding dengan jumlah siswa. Perbandingan idealnya, ada satu toilet untuk tiap 25 siswa SD, satu toilet untuk tiap 50 siswa SMP, dan perbandingan yang lebih banyak lagi untuk sarana pendidikan jenjang berikutnya. Di samping jumlahnya yang memang kurang, kondisi tersebut terjadi salah satunya akibat alih fungsi toilet. 

Toilet sekolah bahkan kerap tidak dilengkapi peralatan dan pembersih yang memadai. Toilet sekolah harus mempunyai petugas kebersihan khusus yang mengerti cara membersihkan toilet yang benar. Petugas harus membersihkan toilet setelah tiga orang memakainya. 

Akibat toilet yang tidak layak

Gara-gara toilet di sekolahnya tidak higienis, banyak siswa yang merana lantaran memilih menahan "panggilan alam". Padahal, menahan buang air bisa mengganggu konsentrasi belajar. "Siswi yang sedang haid bahkan ada yang enggan masuk sekolah di tiga hari pertama menstruasi karena di toilet sekolah tak ada tempat untuk membuang pembalut bekas," ujar Naning menceritakan temuannya saat survei kelayakan toilet sekolah.

Data dari UNICEF menyebutkan, secara umum 37 persen populasi di dunia belum bisa menikmati fasilitas toilet bersih. Akibatnya, sepertiga persen masyarakat dunia terinfeksi cacing. "Selain itu, sebanyak 1.800 anak meninggal setiap harinya karena diare," kata dr Rouli Nababan SpA.

Di Indonesia, 45 persen penduduk belum menikmati toilet bersih, termasuk saat di sekolah. Toilet kotor dapat mengakibatkan kuman mudah tumbuh dan toilet pun menjadi sumber penyakit. Rouli menyebut setiap 20 menit kuman akan berkembang biak. Dalam 24 jam, kuman akan berkembang menjadi delapan juta sel.

Kuman-kuman di toilet bisa menyebabkan anak terjangkit penyakit, utamanya penyakit yang menular lewat air. Contohnya sakit perut, hepatitis A, cacingan, dan tifus. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk, misalnya kaki gajah, juga rentan menjangkit pengguna toilet yang kotor. Demikian pula penyakit yang berhubungan dengan air, seperti demam berdarah. "Toilet sekolah yang kotor akan membuat anak sakit dan otomatis prestasi mereka menurun," ucap dokter spesialis anak ini.

Sebenarnya masih banyak lagi yang masih bisa kita bahas , tetapi kami kasihan dengan anda jika membaca terlalu panjang .

Artikel ini di ambil dari beberapa web lainnya 

Semoga anda menikmati artikel ini ! Sekian dan Terima Kasih 

Artikel By : Andreas Halim

PENJELASAN MENGENAI LAPANGAN BASKET ?

Hai hai teman teman semua, bagaiman kabarnya hari ini? Semoga baik baik saja ya, kembali lagi bersama saya di blog yang sama juga tentunya. Hari ini saya akan memberikan lagi artikel yang bermanfaat untuk kalian semua, apa itu judul artikelnya? Nanti kita akan ketahui bersama sama, dan sekarang saya hanya perlu bantuan dari kalian semua yang telah mampir keblog ini apabiila artikel artikel saya yang sekarang ini ataupun yang sudah saya tulis terlebih dahalu tolong untuk dishare agar teman teman yang lain juga mendapatkan artikel yang sama dari blog ini.


  PENGERTIAN

Siapa yang tidak kenal dengan permainan olahraga basket? Olahrgara yang dicintai oleh Warga Amerika Serikat. Tetapi bagaiman dengan di Indonesia? Justru di Indonesia berbanding terbalik dengan Negara Amerika, bahkan untuk melihat lapangannya saja kampung kampung jarang sekali kita temui, jadi mungkin agak wajar jika mereka tidak tahu berapa ukuran ukuran lapangan olahraga basket ini. Sebenarnya untuk lahan lapangan basket dikita sangat minim sekali adapun lapangan basket tetapi kita harus memmbayarnya atau mungkin biasa kita kenal bermain di GOR, tentu hal itu tidak terlalu efektif untuk dinegara kita, mengapa? Karena sudah yang saya bahas bahwa di Negara Indonesia berbanding berbalik dengan Negara Amerika mengenai olahraga basketnya sehinggi daya tarik bermain di GOR juga sedikit ragu ragu. 
Tetapi jika kamu ingin memang berniat ingin bermain seharusnya dimanapun juga jadi karena bermain basket ada keuntungan juga untuk kita tersendiri seperti terhindar dari penyakit tua nanti dan juga mendapatkan kebahagian karena nanti akan berkumpul bersama dengan sesama komunitas basket. Tetapi kita juga harus penting mengetahui ukuran lapangan bola basket agar kita juga cerdas dalam mengetahui tentang olahraga basket, oleh karena itu saya sesaat lagi akan memberikan kepada kalian semua langsung saja OK.

 PEMBAHASAN

Seperti pada umumnya, setiap permainan olahraga pasti memiliki tempat atau lapangan baik itu untuk bertanding ataupun untuk bermain dan latihan, namun sudah tahukah kamu kalau berapa saja ukuran dari lapangan bola basket ini? Jika tidak tahu, perhatikan ini dengan baik baik.
  • lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
  • Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.
  • Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
  • Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
 Akhirnya kita telah selesai , jangan lupa untuk dshare.


 ARTIKEL BY : Samuel Sulianto

LABORATORIUM IPA SEKOLAH YANG BAIK

 Selamat Membaca

Laboratorium IPA di sekolah merupakan salah satu wahana belajar bagi siswa. Untuk menghasilkan proses belajar yang berkualitas, laboratorium perlu dilengkapi dengan sarana prasara yang menunjang paling tidak sesuai dengan standar sarana laboratorium. Untuk itu, fungsi laboratorium IPA sebagai wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian, dan pengembangan keilmuan IPA.
Laboratorium IPA sedikitnya mencakup empat kegiatan utama, yakni (1) melaksanakan eksperimen, (2) kerja laboratorium, (3) praktikun, dan (4) pelaksanaan didaktik pendidikan IPA. Eksperimen dilakukan di laboratorium guna menemukan bukti empirik untuk menguji dan memverifikasi hipotesis, melalui kegiatan pengukuran dan pengamatan. Kerja laboratorium merupakan aktifitas dengan menggunakan fasilitas laboratorium untuk melakukan kegiatan berkesinambungan, melakukan kendali mutu, uji-coba, ekshibisi (pameran) proses IPA, dan kegiatan lain yang sejenis. Praktikum di sekolah umumnya bersifat verifikatif sebagai kegiatan belajar bagi siswa dengan mengikuti langkah-langkah atau penuntut praktikum yang telah disusun guru. Praktikum di sekolah dikembangkan lebih pada kegiatan inkuiri dan berkaitan erat dengan pelaksanaan didaktik pendidikan IPA.
Laboratorium sebagai wahana pendidikan harus memiliki kelengkapan, baik dalam hal tata bangunan, fasilitas, perlengkapan, bahan, personil, dan sistem tata kelola yang memadai. Pada dasarnya hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan laboratorium IPA, diantaranya (1) arsitektur bangunan, (2) persyaratan ruang, (3) pengaturan spasial peralatan dan bangku, (4) jalan keluar darurat, (5) persyaratan penyimpanan, (6) instalasi pengelolaan limbah, (7) kontrol akses, (8) fitur pengamanan, dan (9) pencahayaan serta ventilasi. Laboratorium sekolah yang baik harus mampu menampung siswa sesuai dengan kelayakannya. Idealnya, setiap siswa di laboratorium memiliki ruang gerak seluas ± 2,5 m2 (termasuk area meja dan kursi) dengan tinggi langit-langit minimal 4 m. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah bergerak dan mempermudah proses penyelamatan diri apabila terjadi kecelakaan. Selain itu ventilasi laboratorium harus cukup sehingga udara di laboratorium senantiasa mengalir agar udara segar selalu mengalir menggantikan udara laboratorium. Untuk mempermudah proses evakuasi pada saat terjadi kecelakaan, laboratorium IPA setidaknya memiliki dua pintu, yakni pintu masuk dan keluar. Bangunan laboratorium IPA sekolah hendaknya dibangun di tempat yang agak jauh dari ruang kelas agar tidak mengkontaminasi lingkungan. Di samping itu, laboratorium IPA hendaknya memiliki fasilitas keamanan standar, seperti alat pemadam kebakaran (handfire), blower, tempat sampah (organik dan anorganik), ruang asam (fume hood), shower. Lebih baik apabila terdapat detektor asap (smoke detector), detektor api (heat detector), dan keran pencuci mata (eye wash). Selain itu, perlu tersedianya peralatan P3K sebagai antisipasi pertolongan pertama pada kecelakaan.
 
Peralatan dan bahan di laboratorium IPA harus memenuhi standar minimal sarana laboratorium IPA. Selain peralatan dan bahan yang karakteristik untuk setiap laboratorium IPA, sarana kelengkapan umum yang harus tersedia di laboratorium adalah meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, meja demonstrasi, wastafel, lemari alat dan bahan, papan tulis, serta peralatan spesifik (seperti jam dinding, termometer dinding, barometer dinding, komputer, jaringan internet, telpon, layar, dan proyektor). Selain itu peralatan yang penting ada pada laboratorium adalah peralatan perlindungan diri (APD). Secara umum APD yang harus ada pada laboratorium IPA, diantaranya sarung tangan, google, masker, dan jaslab.
Personil laboratorium IPA harus memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Selain kepala laboratorium yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan di laboratorium, personil di laboratorium, antara lain koordinator praktikum, guru praktikum, teknisi, dan laboran. Koordinator praktikum bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan praktikum di laboratorium. Guru praktikum merupakan ujung tombak kegiatan praktikum di laboratorium, sedangkan teknisi dan laboran berperan sebagai layanan sebelum, selama, dan sesudah praktikum. Di laboratorium IPA sekolah yang bertanggungjawab terhadap kebersihan dan keamanan laboratorium selama bekerja di laboratorium adalah semua warga laboratorium. Dengan demikian, semua personil termasuk guru praktikum, laboran, dan siswa memiliki kewajiban dalam memelihara kebersihan dan keamanan laboratorium.
Sekecil apapun unit kerja, haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas agar dengan mudah mengarahkan pekerjaan. Berdasarkan hirarki tanggung jawab, struktur organisasi laboratorium IPA sekolah dapat dikembangkan dalam tiga tingkatan, yakni tingkat puncak, menengah, dan garis depan. Manajemen puncak bertanggung jawab atas perencanaan, penerapan, monitoring, dan evaluasi sistem menajemen mutu yang efektif. Manajemen tingkat menengah umumnya mencakup unit fungsional, bertanggung jawab pada operasional atau teknis kegiatan laboratorium, fungsi pengawasan mutu, dan fungsi administratif. Manajemen garis depan adalah personil yang berhubungan langsung dengan pengguna laboratorium (siswa) yang meliputi guru praktikum, teknisi, dan laboran.
Laboratorium IPA sekolah bertanggung jawab baik terhadap proses maupun produk kegiatan laboratorium. Hal ini dipahami karena laboratorium sekolah berperan sebagai pengganti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, laboratorium IPA sekolah harus dikelola secara sungguh-sungguh, sistematik, tepat sasaran, sehingga tujuan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan produk pembelajaran melalui praktikum tercapai. Agar tujuan praktikum di laboratorium tercapai, maka diperlukan sistem tata kelola atau manajemen yang mencerminkan kualitas atau mutu proses atau kegiatan laboratorium dengan senantiasa memperhatikan kepuasan siswa. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem dokumentasi laboratorium IPA sekolah. Dokumentasi adalah suatu proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi. Dengan dikembangkannya sistem dokumentasi laboratorium IPA sekolah, maka semua kegiatan perencanaan, implementasi, dan evaluasi semua kegiatan laboratorium dapat mudah ditelusur. Dengan kata lain, sistem dokumentasi laboratorium IPA sekolah akan memudahkan siapa saja yang berkepentingan untuk mengakses informasi tentang laboratorium dan kegiatannya.
Untuk mengetahui sejauh mana sistem mutu dijalankan oleh suatu laboratorium, perlu dikembangkan sistem monitoring dan kaji ulang manajemen. Monitoring adalah suatu kegiatan pemeriksaan sistematik dan tidak memihak untuk menetapkan bahwa kegiatan sistem manajemen mutu dan hasilnya telah sesuai dengan rencana, diterapkan secara efektif, dan telah sesuai dengan pencapaian tujuan. Laboratorium IPA sekolah perlu melakukan kegiatan ini baik secara internal (oleh laboratorium itu sendiri) maupun secara eksternal (oleh tim monitoring dari luar laboratorium). Kegiatan ini tidak terlepas dari upaya laboratorium untuk memberikan pelayanan optimal kepada siswa dalam melaksanakam praktikum di laboratorium.
Berdasarkan uraian di atas maka, keberadaan laboratorium IPA sekolah perlu mendapat perhatian dari segi pengelolaan maupun pemanfaatan dalam mendukung pembelajaran IPA. Pengelolaan laboratorium meliputi letak tata ruang, penataan peralatan dan bahan laboratorium, struktur organisasi, sistem manajemen mutu, sistem tata kelola, sistem dokumentasi, dan monitoring evaluasi kinerja laboratorium. Pengelolaan laboratorium yang baik dapat membantu proses pembelajaran IPA di sekolah, sehingga siswa belajar lebih bermakna dengan keterampilan proses yang dilatihkan dalam praktikum di laboratorium.

Artikel By: Jennico

MAU TAU TATA KELOLA RUANG KELAS YANG EFEKTIF ?

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

INILAH ARTKEL TATA KELOLA RUANG KELAS YANG BAIK MENURUT KAMI

Pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas sangat membutuhkan penataan dan pengelolaan yang benar-benar menunjang untuk proses pembelajaran. Penataan kelas yang rapih dan bersih akan mampu menumbuhkan konsentrasi dibanding dengan penataan kelas yang acak-acakan.

Sebuah kelas yang ideal selayaknya dapat dibentuk sedemikian rupa dengan waktu yang singkat untuk menyesuaikan dengan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Hanya saja, kelas yang demikian akan sangat sulit ditemukan, karena membutuhkan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk itu. Meski demikian, bukan berarti kelas yang semantara ini banyak dijumpai tidak dapat dibentuk agar lebih memberikan kesan positif terhadap peningkatan motivasi dan efektifitas belajar siswa
Setidaknya ada beberapa kunci inti berkaitan dengan penataan ruang kelas yang mampu menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, diantaranya:
  • jarak antara tempat duduk siswa dengan siswa lainnya;
  • jarak antara tempat duduk siswa dengan tempat duduk guru;
  • luas ruangan kosong di depan dan di belakang;
  • lebar sekat antarkursi/meja siswa untuk jalan;
  • aksesibiliti guru terhadap tempat duduk siswa dan sebaliknya;

MENUJU TATA KELOLA SEKOLAH YANG BAIK

Penerapan MIS (Management Information System) disekolah adalah keharusan agar didapat suatu tata kelola (management) sekolah yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan.

Sekolah mempunyai Siswa dan Guru sebagai subject dari aktivitas disekolah. Setiap siswa mempunyai data siswa seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan seterusnya. Guru disamping mempunyai data nama, alamat, dan seterusnya juga mempunyai data mulai mengajar, naik pangkat, dan seterusnya. Informasi yang didapat dari setiap siswa dan guru haruslah valid dan konsisten, untuk menjaga agar tetap valid dan konsisten haruslah dibuat suatu sistem yang mampu menjaganya.

Informasi bukan hanya terkait antara siswa dan guru tetapi juga yang berkaitan dengan sekolah, misalnya pembayaran siswa, pembukuan keuangan sekolah, pengolahan nilai siswa, absensi siswa dan guru, dan pengelolaan perpustakaan. Sumber informasi yang demikian banyak tersebut haruslah dikelola dengan rapi dan baik agar pengelolaan sekolah bisa ditingkatkan menjadi sekolah yang unggul dan profesional. Penerapan MIS di sekolah akan membuat semua informasi sekolah tetap valid dan kosisten mudah di akses, mudah dikelola sehingga management sekolah bisa menentukan yang terbaik buat sekolah.


kenyamanan yang  harus ada didalam kelas:
1. hiasan dinding;
2. pencahayaan;
3. aroma/bau ruangan;
4, fasilitas kelas lainnya yang memadai.

1. Pengaturan Kondisi Ruangan Kelas
Kegiatan belajar mengajar mencakup segala jenis kegiatan yang dengan sengaja dilakukan, baik secara langsung ataupun tidak, yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan – tujuan pengajaran yang telah digariskan. Adapun faktor – faktor yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan kelas, yaitu :
A.Ventilasi dan Tata Cahaya
   Kondisi –kondisi yang perlu diperhatikan didalam ruang kelas adalah :
)      Ada ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelas
)     1. Sebaiknya tidak merokok
)     2. Pengaturan cahaya perlu diperhatikan
)     3. Cahaya yang masuk harus cukup
5    4.  Masuknya dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan
B.Pemeliharaan Kebersihan dan Penataan Keindahan Ruang Kelas
1. Pemeliharaan Kebersihan Siswa bergiliran untuk membersihkan kelas
2      Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban dikelas
Penataan Keindahan
)      Memasang hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif (contohnya Burung Garuda,    Teks   Proklamasi, Slogan Pendidikan, Para Pahlawan, Peta/Globe)
2)      Mengatur tempat duduk siswa, lemari, rak buku, dan semacamnya secara rapi (Untuk penempatan buku diletakkan di depan dan alat peraga di belakang)
3   Merapikan meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dan sebagainya
2. Pengaturan Tempat Duduk
Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa memerlukaan tempat duduk yang tidak mengganggu siswa, karena kurang aman atau tidak nyaman dipakai. Jika siswa duduk berjam-jam di tempat duduk dengan keadaan tidak cukup aman dan tidak nyaman, mereka tidak akan dapat berpikir tentang pelajaran tersebut dan terus menerus merasakan "siksaan" sebagai akibat dari tempat duduk yang tidak nyaman.
            Pada prinsipnya, kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan. Di antara aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut :
a Segi Keamanan
Guru atau murid yang menempati tempat duduk tersebut benar-benar merasa aman sehingga tidak perlu khawatir akan jatuh atau celaka. Dengan demikian mereka dapat berkonsentrasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
b. SegiKenyamanan
Kenyamanan di sini bukan berarti tempat duduk itu harus empuk (tetapi jika mampu demikian tidak masalah), melainkan tempat duduk tersebut cukup enak digunakan, dilihat dari alas yang diduduki harus datar dan jangan sampai miring, mempunyai sandaran, tidak terlalu ke depan atau ke belakang. Perbedaan tinggi antara tempat duduk dengan tempat menulis harus memadai.
c.Segi Ukuran
Agar merasa aman dan nyaman, sebaiknya diperhatikan kondisi tempat duduk yang memenuhi hal-hal berikut :
1    1. Tempat duduk guru lebih tinggi dari tempat duduk siswa, agar guru mudah mengawasi setiap kegiatan siswa.
      2. Meja dan kursi untuk siswa sebaiknya :Terpisah, aar memudahkan pengaturan untuk kegiatan lainnya
)     3. Bentuknya sederhana, kokoh, dan bahannya kuat.
4 Ukuran daun meja adalah 100cm x 50cm (standar)
5. Tinggi meja kurang lebih setinggi pinggul siswa.
)      Tinggi kursi kurang lebih setinggi lutut siswa.

 ITULAH CARA TATAKELOLA RUANG KELAS YANG EFEKTIF MENURUT KAMI
SEKIAN DAN TERIMA KASIH ^.^


by : ANGGA GUNAWAN   CONTACT ig( Anggagunawan56)